Alkisah Guru Tua Saat Berkunjung ke Parigi, Tinombo dan Moutong

Alkisah ketika Guru Tua Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri saat berkunjung ke Tinombo Tahun 1968, rangkaian syiar agama pendidikan Sekolah Agama Alkhairat. Cerita Ibu Hj.Ni’ma Daeng Malino, Desa Malanggo (7/6/2018).

Singkat cerita …………: Habib Idrus Bin Salim Aljufri Guru Tua, Pendiri Alkhairaat Kebanggaan kita semua, Kebanggan Masyarakat Kota Palu, Kebanggan Masyarakat Sulawesi Tengah, kenang Ibu Hj.Ni’ma.

SubhanAllah Wa Maasyaa Allah, saat perjalanan Guru Tua Wilayah Tinombo, menyebarkan pendidikan Alkhairat di Sulawesi Tengah tepatnya di Desa Sigenti dan Malanggo, beliau membawa seorang Guru Alkhairat dan beberapa orang murid, untuk membuka Madrasah Ibtidaiyah di Wilayah Parigi-Moutong.

SUBHANALLOH… SUBHANALLOH.. MAASYAA ALLOH, disetiap batas Kampung disambut dengan iring iringan gerobak dan begitu selanjutnya kampung yg di datangi Guru Tua mengantarkan sampai ke batas dengan Gerobak, demikian secara estapet setiap desa sampai Tinombo, dan dari Tinombo baru naik perahu ke Moutong – Gorontalo

Tepatnya Rabu, 7 Agustus 1968 Guru Tua.Tiba batas desa Maninili-Sigenti, dijemput dengan gerobak oleh Kepala Desa Malanggo, Almarhum “Abd. Manan” atau lebih Dikenal “Pua Eman” Se-Sesampai di Desa Malanggo Guru Tua disambut dengan meria masyarakat dan mengiringi perjalanan sejauh kurang lebih 7 Km dari batas Desa Maninili, di Labuan.Sesampai di Malanggo Guru Tua bermalam di sala satu rumah warga, Bpk H.Aligi.

“Rate” dikenal “Papa Kiman, seorang tokoh Masyarakat Malanggo, menuturkan malam itu Guru Tua menanyakan dimana ada kambing, maka di sampaikan ke Guru Tua ada Seorang Masyarakat pengembala Kambing, maka Guru Tua memanggil si Pengembala Kambing, menanyakakannya ? Benar ada Kambing ? Si Pengembala tersebut mengelak,Subhanalloh Wa Maasyaa Allah, Esok Pagi harinya kandang si pengembala di Genangi Air Pasang, Cerita “Rate” dan banyak kisah lain seperti pohon bambu kuning dinding yang digunakan dinding Kamar Mandi Guru Tua, Masyaa Allah semua sampai saat ini dikenang Masyarakat, menuturkan kepada infodesa.

Dan esok harinya, “kembali tutur Ibu Hj.Ni’ma Ustad Tua meresmikan Sekolah Agama Madrasah Alkhairat, dan setelah peresmian dan perkenalan Guru dan Murid yg turut dengan Guru Tua dilanjutkan dengan hajatan Akikah anak, dan 2 Ponakan, dari Kepala Desa, anak Kepala Desa di beri Nama Uztad Tua Abdul Muthalib, Ponakan Kepala Desa Ahmad dan yg ke 2 diberi nama Ali.”Pungkas Ibu Hj.Nikma Malino, di ceritakannya Sekitar tanggal 8 Agustus 1968.

Undangan Haul Guru Tua ke-51 bisa dilihat disini :

Sekilas tentang Guru Tua:Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau lebih dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua (lahir di Taris, Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892 – meninggal di Palu, 22 Desember 1969 pada umur 77 tahun).

Guru Tua, merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah dalam bidang pendidikan agama Islam, sepanjang hidupnya, ulama yang akrab disapa Guru Tua ini dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu. Tak hanya untuk diri sendiri, ilmu itu juga ia tularkan kepada orang lain. Salah satu wujud cintanya pada ilmu adalah didirikannya lembaga pendidikan Islam Alkhairaat sebagai sumbangsih nyata Guru Tua kepada agama islam. Alkhairaat dirikan di Palu, Sulawesi Tengah, kala usia Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri menginjak 41 tahun.
Al-Fatihah Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri Wa Ila Hadrotin Nabi Muhammad S.A.W Lahumul Fatihah…

Sholluu ‘alannabi…….
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين

@8/6/2019-Ahmad Budullah