Kisah Sriyadi, Pelaku Usaha Desa Grogol, Sukoharjo

Sriyadi, Pelaku Usaha Genteng Dukuh Nambangan, Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo, JatengSriyadi, Pelaku Usaha Genteng Dukuh Nambangan, Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jateng.

INFODESA,ID-SUKOHARAJO- Siapa yang tidak kenal dengan sosok pemuda Sriyadi ini, ia adalah pemuda yang kreatif sekaligus pelaku usaha genteng di Dukuh Nambangan, Desa Grogol,Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa yang dikenal dengan ‘kampumg Genteng”.

Ia mengaku ketrampilannya membuat genteng berawal dari orang tuanya.

‘ Ketrampilan membuat genteng berawal dari warisan ilmu orang tua saya mas. Alhamdulillah, usaha genteng bisa bertahan sanpai sekarang,” Kata Sriyadi di kediaman usahanya Dukuh Nambangan RT 18 RW O2, Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo. Kepada Awak Media ini.

Usahanya terus berjalan sampai sekarang kurang lebih 30 tahun , meski ia mengaku usahanya bermodal sendiri., tidak ada bantuan dari siapapun. Namun usaha dan semangatnya tidak pernah pudar untuk menggapai mimpi- mimpinya yang baik.

” Sokka Product’ begitu nama produk gentengnya saat ini sudah merambah di berbagai kota. Jenis produknya ada dua pertama genteng mantili dan genteng press biasa. Permintaannya genteng sudah sampai Jogjakarta, Klaten, Karanganyar, Sragen dan Boyolali.

Terkait harga dan pemgirimannya , pihaknya ‘mematok’ genteng untuk lokal Sukoharjo genteng mantili per -1000 genteng harganya Rp 1.400.000 sudah Ongkir ( Ongkos Kirim). Untuk genteng pres biasa per – 1000 genteng Rp 1.300.000 sudah termasuk ongkir

Sedangkan harga dan pengiriman untuk wilayah menuju Klaten dan Boyolali genteng Mantili berkisar Rp1.500.000 sudah termasuk ongkir , pres biasa 1.400.000 .

Ia yakin, usaha genteng tak akan punah di telan zaman, sebab genteng memiliki tingkat adaptasi udara yang baik di ruangan bila digunakan untuk atap rumah atau apapun. Pakai atap genteng tidak panas di ruangan.

– Proses Pembuatan Genteng

Bagaimana proses pembuatannya ? pelaku usaha muda lulusan SMK IPTEK Sukoharjo ini tidak segan-segan- segala untuk berbagi Ilmu, pertama ambil bahan tanah liat setelah itu diaduk- aduk sehabis itu digiling pakai mesin penggilingan terus dilanjutkan dicetak pakai cetakan genteng.Tidak berhenti di situ, genteng yang sudah di cetak diangin- anginkan dirak khusus.

” Sedangkan untuk tahap terakhir genteng di jemur, penjemuran membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 jam bila didukung cuaca yang bagus,” Katanya.

Masih lanjutnya, setelah itu tinggal proses pembakaran genteng.Proses pembakaran genteng membutuhkan waktu 20 jam.

Ia berharap, usahanya terus berkembang dan tentunya desanya yang dikenal ” Home Industri’ genteng ini mampu memberikan sumber pendapatan yang layak bagi tingkat kesejahteraan warganya.

” Sebagai pelaku usaha genteng, support dari Pemerintah Daerah untuk mengembangkan dan membantu pasar luas menjadi harapan kita semua,” tandasnya. ( Fik)