Petani & Nelayan Terpikat Renternir Karena Takpunya Agunan

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

INFODESA.ID-BREBES–Di mana mana rakyat kecil, petani, nelayan dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) tidak bisa cepat berkembang. Karena tidak memiliki akses ke bank pemerintah. Sehingga mereka tergoda oleh renternir.

 “Pertama, masalah tanah sertifikat. Mengapa petani, nelayan, dan pelaku UKM tidak memiliki akses ke bank? Karena mereka tidak punya agunan yang salah satunya harus berupa sertifikat. Akhirnya banyak yang lari ke rentenir,” ujar Presiden RI Jokowi.

Karena itu, Presiden mengingatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar pengurusan sertifikat tidak terlalu lama dan tidak berbelit-belit. “Akan saya periksa langsung di mana masalahnya. Sejak saya lahir sampai sekarang, mengurus sertifikat itu lama sekali. Tidak bisa! Jangan diteruskan. Tidak mau saya,” tegas Presiden.

Selain sertifikat, persoalan lain yang akan diselesaikan bersama ialah permasalahan penyediaan modal. Penyediaan bibit murah berkualitas, penyediaan kebutuhan alat produksi, dan juga yang tak kalah pentingnya, hal-hal yang berkaitan pasca panen.

“Pascapanen ini harus jadi perhatian semua. Saya tanya petani, 1kg bawang Rp.30 ribu – Rp.35 ribu. Saya tanya di pasar Rp.48 ribu sampai Rp.50 ribu. Kalau pas mahal, petani senang. Tapi kalau seperti ini terus masyarakat akan teriak karena mahalnya harga bawang. Yang kita cari adalah bagaimana mencapai keseimbangan antara keduanya. Bagaimana caranya petani senang, masyarakat juga senang,” kata Presiden. (rill-prass)